Happy New Year 2013
Senin, 17 Desember 2012
Asal Usul Hari H
Sesaat setelah menerima broadcast di grup yang menyebutkan Hari H untuk suatu event tertentu, saya tiba-tiba teringat, saya sering pakai istilah Hari-H tapi tidak pernah tahu asal-usulnya. Saya cuma berpikir sekilas bahwa H = Hari, tapi mengapa Hari H ? Kan sama dengan "hari Hari?"
Setelah riset singkat di Google saya mendapatkan artikel tentang Hari H. Ternyata hari H berasal dari istilah Bahasa Inggris yang disebut dengan D-DAY. Apa sebenarnya D-Day ini ?
D-Day (Hari-H) ternyata adalah istilah militer dalam Bahasa Inggris yang digunakan sebagai hari dimulainya penyerangan atau operasi militer. D-Day digunakan karena hari yang dimaksud belum diketahui atau masih dirahasiakan. D-Day paling terkenal adalah peristiwa tanggal 6-Juni-1944 saat dimulainya pertempuran Normandia, pada saat itu tentara Sekutu berencana membebaskan Eropa dari kekuasaan Nazi Jerman selama perang dunia ke-2.
Nah, akhirnya saya paham juga istilah hari H ini, meskipun penggunaan Hari H bukan lagi menunjuk kepada suatu hari yang rahasia, tetapi menunjuk kepada suatu kejadian istimewa seperti Hari Raya keagamaan, Hari Libur Nasional, Acara pernikahan, Rapat besar dan sebagainya.
Semoga pemahaman ini berguna ketika kita memakai istilah Hari-H
iptBBIY/>
Setelah riset singkat di Google saya mendapatkan artikel tentang Hari H. Ternyata hari H berasal dari istilah Bahasa Inggris yang disebut dengan D-DAY. Apa sebenarnya D-Day ini ?
D-Day (Hari-H) ternyata adalah istilah militer dalam Bahasa Inggris yang digunakan sebagai hari dimulainya penyerangan atau operasi militer. D-Day digunakan karena hari yang dimaksud belum diketahui atau masih dirahasiakan. D-Day paling terkenal adalah peristiwa tanggal 6-Juni-1944 saat dimulainya pertempuran Normandia, pada saat itu tentara Sekutu berencana membebaskan Eropa dari kekuasaan Nazi Jerman selama perang dunia ke-2.
Nah, akhirnya saya paham juga istilah hari H ini, meskipun penggunaan Hari H bukan lagi menunjuk kepada suatu hari yang rahasia, tetapi menunjuk kepada suatu kejadian istimewa seperti Hari Raya keagamaan, Hari Libur Nasional, Acara pernikahan, Rapat besar dan sebagainya.
Semoga pemahaman ini berguna ketika kita memakai istilah Hari-H
iptBBIY/>
Selasa, 04 Desember 2012
Pelajaran 76 : Frasa Verba (nonseparable)
Frasa verba non separable adalah frasa verba yang tidak bisa dipisahkan oleh partikel seperti pada frasa verba separable.
Frasa verba separable : She turned on the light >>>She turned the light onContoh :
I got off the train at Banjarmasin yesterday >>> tidak bisa dipisah menjadi :I got the train off at Banjarmasin yesterday
Beberapa frasa verba non separable :
Call on : meminta ijin untuk berbicara di dalam sebuah pertemuan
Get over : sembuh / pulih dari suatu penyakit
Run into : Bertemu secara kebetulan / tidak sengaja
Get on : memasuki / menaiki kendaraan (mobil, bus, pesawat, kereta api, dsb)
Get off : keluar dari / turun dari (mobil, bus, pesawat, kereta api, dsb)
Get in : memasuki / menaiki kendaraan (mobil, taksi)
Get out of : memasuki / menaiki kendaraan (mobil, taksi)
Sebagai latihan buatlah beberapa kalimat dengan menggunakan frasa verba di atas.
ipt>
Frasa verba separable : She turned on the light >>>She turned the light onContoh :
I got off the train at Banjarmasin yesterday >>> tidak bisa dipisah menjadi :I got the train off at Banjarmasin yesterday
Beberapa frasa verba non separable :
Call on : meminta ijin untuk berbicara di dalam sebuah pertemuan
Get over : sembuh / pulih dari suatu penyakit
Run into : Bertemu secara kebetulan / tidak sengaja
Get on : memasuki / menaiki kendaraan (mobil, bus, pesawat, kereta api, dsb)
Get off : keluar dari / turun dari (mobil, bus, pesawat, kereta api, dsb)
Get in : memasuki / menaiki kendaraan (mobil, taksi)
Get out of : memasuki / menaiki kendaraan (mobil, taksi)
Sebagai latihan buatlah beberapa kalimat dengan menggunakan frasa verba di atas.
ipt>
Minggu, 02 Desember 2012
Pelajaran 75 : Frasa Verba (separable)
Frasa verba (phrasal verb) adalah gabungan dari Kata kerja (verb) dan sebuah partikel yang penggabungannya menghasilkan sebuah arti khusus.
Misalnya : Figure out = menemukan sebuah solusi untuk sebuah masalah
Frasa Verba ada yang bisa dipisahkan dengan kata benda
Contoh :
We figure out the problem of gasoline >>>We figure the problem of gasoline outShe turned on the light >>>She turned the light on Beberapa frasa verba yang dapat dipisah :Figure outHand in Hand outLook up Make upPick upPut down Put offPut on Take off Throw away Throw outTurn offTurn on Wake upWite down Cobalah untuk membuat kalimat dengan frasa verba di atas
ipt>
Misalnya : Figure out = menemukan sebuah solusi untuk sebuah masalah
Frasa Verba ada yang bisa dipisahkan dengan kata benda
Contoh :
We figure out the problem of gasoline >>>We figure the problem of gasoline outShe turned on the light >>>She turned the light on
Rabu, 28 November 2012
Pelajaran 74 : Menggabungkan Dua Gagasan (5)
Menggabungkan dua gagasan dengan Even tough dan Altough Perbedaan dengan because : Even tough dan Altough mengekspresikan sebuah hasil yang berlawanan atau tidak diharapkan >>>
Even tough I was tired, I did not stop working
I did not stop working, even tough I was tired
Altough I was tired, I did not stop working
I did not stop working, altough I was tired
Maksudnya : kondisi I was tired seharusnya menghasilkan I stopped working, tetapi dengan menggunakan Even tough / altough hasilnya adalah kondisi I did not stop working.
Bandingkan dengan Because yang mengekpresikan sebuah hasil yang diharapkan (sebab akibat)
Eventough I was tired, I did not stop workingBecause I was tired, I stopped working Baik even tough dan altough mengarah kepada adverb clause (klausa keterangan) Pada contoh kalimat di atas, penggunaan even tough dan altough mempunyai arti yang sama :I was tired, but I did not stop working Lakukan latihan berikut ini dengan menggunakan Even tough / Altough atau Because
Even tough I was tired, I did not stop working
I did not stop working, even tough I was tired
Altough I was tired, I did not stop working
I did not stop working, altough I was tired
Maksudnya : kondisi I was tired seharusnya menghasilkan I stopped working, tetapi dengan menggunakan Even tough / altough hasilnya adalah kondisi I did not stop working.
Bandingkan dengan Because yang mengekpresikan sebuah hasil yang diharapkan (sebab akibat)
Eventough I was tired, I did not stop workingBecause I was tired, I stopped working
- Suny sings at the party.....................he has a good voice
- William went to school......................it was holiday, he is schoolholic
- Pom didn't iron her t-shirt.................it was wrinkled
- ...............the weather was hot, Dowy put off his jacket
- ...............he did not think anything, everybody told him not to upset
Senin, 26 November 2012
Pelajaran 73 : Menggabungkan Dua Gagasan (4)
Menghubungkan dua gagasan dengan BECAUSEBecause mengekpresikan sebuah sebab / alasan. Because digunakan untuk menggabungkan dua kalimat yang terdiri dari :
Main Clause (klausa utama) misal : The children were upsetAdverb Caluse (klausa keterangan) : There was no food in the house Penggabungan : The children were upset because there was no food in the house.
Penggabungan dengan because tidak memerlukan tanda koma dalam penulisannya, jadi frasa di atas tidak bisa dituliskan sbb :
The children were upset, Because there was no food in the house
Penggunaan koma dilakukan jika Because ditulis di bagian depan sbb :
Because there was no food in the house, the children were upset.
Coba gabungkan du kalimat ini sebagai latihan :
Main Clause (klausa utama) misal : The children were upsetAdverb Caluse (klausa keterangan) : There was no food in the house
Penggabungan dengan because tidak memerlukan tanda koma dalam penulisannya, jadi frasa di atas tidak bisa dituliskan sbb :
The children were upset, Because there was no food in the house
Penggunaan koma dilakukan jika Because ditulis di bagian depan sbb :
Because there was no food in the house, the children were upset.
Coba gabungkan du kalimat ini sebagai latihan :
- The bridge is closed. We can't drive to the other side of river.
- He was busy. He couldn't pick up the the telephone
- I stayed under the tree. The sun was too hot.
- The weather was not good. We couldn't go to the swimming pool.
- The flood run into the city. It was the heavy rain
Rabu, 14 November 2012
Pertanyaan - Catatan Untuk Para Pendidik
Jawaban selalu dimulai dengan pertanyaan. Pertanyaan yang benar akan menghasilkan jawaban yang benar dan pertanyaan yang bagus akan menghasilkan sebuah jawaban yang bagus.
Dunia berkembang hingga saat ini karena manusia memiliki kemampuan bertanya. Pertanyaan timbul karena adanya sebuah masalah, dan sebuah pertanyaan akan selalu menghasilkan sebuah jawaban. Oleh karena itu pada pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan pelajaran bahasa yang lain, para pendidik harus mengembangkan dengan serius salah satu kemampuan berbahasa ini.
Di sekolah, pada umumnya kita dilatih untuk menjawab pertanyaan, kita lulus karena mampu menjawab pertanyaan, ini lumrah, tapi perlu disadari bahwa para pembelajar / murid hanya menjawab pertanyaan dan dinyatakan lulus karena mereka mampu menyelesaikan pertanyaan / soal / masalah yang memang sudah ada jawabannya dan tidak pernah ada sebuah ujian untuk membuat sebuah pertanyaan (hanya sebagian kecil di pelajaran bahasa). Pada hakekatnya sekolah hanya memberikan berbagai macam model permasalahan yang sudah ada jawabannya, sepanjang tahun mereka mempelajari jawaban dan diuji dengan pertanyaan yang jawabannya sudah dihafal. Pertanyaan yang timbul kemudian adalah : Permasalahan di dunia ini variannya begitu banyak, dan sebuah jawaban yang baku belum tentu bisa menyelesaikan sebuah masalah. Apakah metode pembelajaran dengan pola yang ada sudah mampu menghasilkan generasi yang cakap untuk menyelesaikan sebuah masalah ?
Di sini perlunya pelajaran bahasa bisa menjadi penopang dari ilmu-ilmu lain yang dipelajari di sekolah. Jika murid pada kelas bahasa diajarkan dengan seksama bagaimana membuat pertanyaan yang tepat, maka dimungkinkan untuk membuat sebuah metode baru pada ilmu-ilmu lain yang berbasis menyelesaikan sebuah masalah yang belum ada jawabannya dengan mendorong mereka membuat pertanyaan yang akhirnya bisa memunculkan jawaban untuk masalah tersebut. Pola ini akan melatih murid menjadi seorang dengan kemampuan nalar yang cukup baik. Jadi urutannya begini : Guru memunculkan sebuah masalah, masalah yang diberikan haruslah sebuah permasalahan yang terbuka, bukan 1+1 =2. Kemudian murid mulai menganalisa permasalahan tersebut, melihatnya dari berbagai sudut pandang dan teori yang mereka miliki, dan mereka harus membuat pertanyaan-pertanyaan yang mungkin untuk permasalahan tersebut. Mungkin pada saat itu permasalahan belum bisa terpecahkan, tidak apa-apa, tutup pelajaran dan guru mengumpulkan pertanyaan yang sudah dibuat, dan memberikan penilaian berdasarkan kemampuan pertanyaan yang dibuat- untuk menghasilkan sebuah solusi. Pada hari berikutnya pertanyaan-pertanyaan yang bagus dan mengarah ke solusi mulai didiskusikan untuk menghasilkan jawaban yang paling mendekati solusi yang tepat. Saya yakin, metode ini akan meningkatkan pemahaman mereka, kelas menjadi hidup, dan mereka akan terlatih untuk menjadi penganalisa dan pemecah masalah. Murid akan lebih "pede" karena metode ini tidak menghasilkan perbedaan siapa yang lebih tahu dan lebih hafal jawaban, penilaian lebih fair dan bisa menunjukkan tingkat kemampuan berpikir mereka. Pikiran kreatif dan kritis mereka akan muncul di lingkungan seperti itu.
Perubahan jaman begitu cepat, kita harus segera berbenah untuk menghasilkan sebuah generasi yang siap untuk perubahan tersebut. Pendidikan yang dinamis lebih diperlukan di jaman ini. Jika murid dibiasakan dengan jawaban yang baku, akhirnya mereka menjadi generasi yang kaku, tidak mau berubah, dan takut untuk berubah, karena di sekolah mereka sudah terbiasa untuk takut membuat kesalahan, merubah jawaban berarti nilai berkurang atau tidak lulus. Pengetahuan baku dan kemampuan berpikir harus diseimbangkan. mereka tidak saja harus tahu, tetapi mereka harus mampu menghasilkan sesuatu dari apa diketahuinya.
Selamat mendidik.
iptBBIY/>
Dunia berkembang hingga saat ini karena manusia memiliki kemampuan bertanya. Pertanyaan timbul karena adanya sebuah masalah, dan sebuah pertanyaan akan selalu menghasilkan sebuah jawaban. Oleh karena itu pada pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan pelajaran bahasa yang lain, para pendidik harus mengembangkan dengan serius salah satu kemampuan berbahasa ini.
Di sekolah, pada umumnya kita dilatih untuk menjawab pertanyaan, kita lulus karena mampu menjawab pertanyaan, ini lumrah, tapi perlu disadari bahwa para pembelajar / murid hanya menjawab pertanyaan dan dinyatakan lulus karena mereka mampu menyelesaikan pertanyaan / soal / masalah yang memang sudah ada jawabannya dan tidak pernah ada sebuah ujian untuk membuat sebuah pertanyaan (hanya sebagian kecil di pelajaran bahasa). Pada hakekatnya sekolah hanya memberikan berbagai macam model permasalahan yang sudah ada jawabannya, sepanjang tahun mereka mempelajari jawaban dan diuji dengan pertanyaan yang jawabannya sudah dihafal. Pertanyaan yang timbul kemudian adalah : Permasalahan di dunia ini variannya begitu banyak, dan sebuah jawaban yang baku belum tentu bisa menyelesaikan sebuah masalah. Apakah metode pembelajaran dengan pola yang ada sudah mampu menghasilkan generasi yang cakap untuk menyelesaikan sebuah masalah ?
Di sini perlunya pelajaran bahasa bisa menjadi penopang dari ilmu-ilmu lain yang dipelajari di sekolah. Jika murid pada kelas bahasa diajarkan dengan seksama bagaimana membuat pertanyaan yang tepat, maka dimungkinkan untuk membuat sebuah metode baru pada ilmu-ilmu lain yang berbasis menyelesaikan sebuah masalah yang belum ada jawabannya dengan mendorong mereka membuat pertanyaan yang akhirnya bisa memunculkan jawaban untuk masalah tersebut. Pola ini akan melatih murid menjadi seorang dengan kemampuan nalar yang cukup baik. Jadi urutannya begini : Guru memunculkan sebuah masalah, masalah yang diberikan haruslah sebuah permasalahan yang terbuka, bukan 1+1 =2. Kemudian murid mulai menganalisa permasalahan tersebut, melihatnya dari berbagai sudut pandang dan teori yang mereka miliki, dan mereka harus membuat pertanyaan-pertanyaan yang mungkin untuk permasalahan tersebut. Mungkin pada saat itu permasalahan belum bisa terpecahkan, tidak apa-apa, tutup pelajaran dan guru mengumpulkan pertanyaan yang sudah dibuat, dan memberikan penilaian berdasarkan kemampuan pertanyaan yang dibuat- untuk menghasilkan sebuah solusi. Pada hari berikutnya pertanyaan-pertanyaan yang bagus dan mengarah ke solusi mulai didiskusikan untuk menghasilkan jawaban yang paling mendekati solusi yang tepat. Saya yakin, metode ini akan meningkatkan pemahaman mereka, kelas menjadi hidup, dan mereka akan terlatih untuk menjadi penganalisa dan pemecah masalah. Murid akan lebih "pede" karena metode ini tidak menghasilkan perbedaan siapa yang lebih tahu dan lebih hafal jawaban, penilaian lebih fair dan bisa menunjukkan tingkat kemampuan berpikir mereka. Pikiran kreatif dan kritis mereka akan muncul di lingkungan seperti itu.
Perubahan jaman begitu cepat, kita harus segera berbenah untuk menghasilkan sebuah generasi yang siap untuk perubahan tersebut. Pendidikan yang dinamis lebih diperlukan di jaman ini. Jika murid dibiasakan dengan jawaban yang baku, akhirnya mereka menjadi generasi yang kaku, tidak mau berubah, dan takut untuk berubah, karena di sekolah mereka sudah terbiasa untuk takut membuat kesalahan, merubah jawaban berarti nilai berkurang atau tidak lulus. Pengetahuan baku dan kemampuan berpikir harus diseimbangkan. mereka tidak saja harus tahu, tetapi mereka harus mampu menghasilkan sesuatu dari apa diketahuinya.
Selamat mendidik.
iptBBIY/>
Sabtu, 03 November 2012
Rabu, 31 Oktober 2012
Panduan Memilih Kamus Bahasa Inggris
Saat ini kalau Anda pergi ke toko buku, maka Anda akan menemui begitu banyak Kamus Bahasa Inggris dari berbagai pemulis dan penerbit mulai dari harga murah sampai yang mahal. Sebagai pembelajar bahasa Inggris tentu bingung juga menentukan kamus manakah yang terbaik.
Banyak sekali kamus yang telah diterbitkan, pada umumnya tertulis KAMUS LENGKAP BAHASA INGGRIS, atau ada yang judulnya bombastis seperti Kamus Lengkap 10 milyar kata, waduh, gimana menghafal 10 milyar kata ? Jangan terjebak dengan kata LENGKAP, karena pada hakekatnya semua kamus yang dijual di pasaran adalah lengkap, artinya lengkap ada kata-kata mulai dari huruf A-Z, tidak ada kamus yang hanya memuat huruf A-G saja misalnya. Nah bagaimana memilih kamus yang sesuai dengan kebutuhan, ingat.....yang sesuai dengan kebutuhan, bukan yang baik dulu. Berikut ini beberapa saran dalam memilih kamus :
- Sesuaikan dengan kebutuhan. Maksudnnya sesuaikan dengan tingkat kemahiran Anda. Jika Anda seorang pemula, dan tujuannya adalah meningkatkan jumlah kosa kata maka gunakan kamus Dwi Bahasa yaitu Inggris-Indonesia dan Indonesia -Inggris. Kamus Dwi Bahasa yang cukup baik digunakan untuk pemula yang bisa saya referensikan adalah Kamus Inggris-Indonesia yang ditulis oleh John M. Echols dan Hassan Shadily, penerbit PT. Gramedia. Di kalangan penjual buku bekas disebut dengan "Kamus pelangi". Atau kalau mau dengan budget yang lebih murah bisa juga memilih kamus Inggris-Indonesia, Indonesia-Inggris yang ditulis oleh Prof.Drs.S.Wojowasito dan Drs.Tito Wasito, penerbit HASTA. Kamus Wojowasito yang asli selalu disertai stiker biru yang ditandatangani oleh penerbit. Kamus lengkap yang lain yang cukup baik diterbitkan oleh penerbit Mizan sejak 2004 bisa menjadi pilihan dengan judul A ComprehensiveIndonesian-English Dictionary karangan Alan M.Stevens dan A.ED.Schmidgall-Tellings.
- Jika Anda sudah tergolong pembelajar dengan tingkat mahir, biasanya kamus dwi bahasa tidak banyak membantu perkembangan kemampuan Bahasa Inggris Anda, ini adalah saatnya untuk beralih ke kamus eka bahasa / kamus Inggris-Inggris, di mana entry setiap kata dijelaskan dengan bahasa Inggris, sehingga pemahaman dan kedalaman makna bisa lebih baik. Di sini Anda akan menemui banyak penerbit Internasional seperti Oxford University Press, Cambridge University Press, Chambers, harper Collins, Longman, Macmillan, Merriam -Webster, Houghton Mifflin yang salahsatunya menerbitkan The American Heritage Dictionary of the English Laguage.
- Jika Anda termasuk seorang visual yang lebih mudah belajar dengan menggunakan gambar, tidak ada salahnya menggunakan kamus bergambar, walaupun isinya tidak selengkap kamus standar.
- Miliki juga kamus tesaurus (kamus sinonim) untuk meningkatkan kemampuan Anda. Yang paling umum digunakan adalah Tesaurus Oxford.

//--> iptBBIY/BBIY/>
Sabtu, 27 Oktober 2012
Pelajaran 72 : Menggabungkan Dua Gagasan (3)
Pelajaran 72 masih tentang menggabungkan 2 gagasan / kalimat :
1. Penggunaan AND......................TOO dan AND SO
- I like coffe, and Willy does too ------------> And+Subject+auxiliary+too
- I like coffe, and so does Willy -----------> And+so+auxiliary+Subject
Perhatikan pada kata AND , TOO dan SO yang saya beri warna merah dan biru. Keduanya menggabungkan dua gagasan yaitu I like coffe - Willy likes coffe. Too digunakan sesudah auxiliary verb does, sedangkan so digunakan sebelum auxiliary does.
Perlu diperhatikan bahwa mempelajari grammar seperti ini dengan hafalan membuat kita bisa mengerjakan ulangan / ujian Bahasa Inggris, tetapi untuk mampu menggunakan dalam percakapan adalah soal pengulangan. Jika kita sudah terlanjur grammar minded, latih patern sederhana di atas dengan mengganti Subyeknya atau mengganti verb dan object. Lakukan latihan tanpa menulis tapi dengan mengganti contoh soal di atas dengan mengucapkan. Tidak perlu proses belajar Anda dipenuhi pikiran, ini kan grammar, bukan percakapan, atau ini penting gak ya, lakukan saja dan lakukan dengan rutin, hal ini akan berguna ketika Anda mulai bercakap-cakap, otak akan memproses kecakapan Anda sesuai input yang Anda berikan.
2. Penggunaan AND .................EITHER dan AND NEITHER
Either dan Neither digunakan untuk menggabungkan dua gagasan / kalimat yang beberbentuk kalimat negatif, seperti contoh di bawah ini :
- Karin doesn't like coffe, and Kirana doesn't either ----------> and+subject+auxiliary+either
- Karin doesn't like coffe, and neither does Kirana -----------> and+neither+auxiliary+subject
Neither merupakan kependekan dari NOT + EITHER, karena itu dalam penggunaan neither, auxiliary verb (dalam contoh : DOES) tidak menggunakan not lagi.
Coba buat kalimat yang lain berdasarkan contoh di atas, tanpa menulis, ucapkan saja dan lupakan grammarnya. Akhirnya akan menjadi kalimat alamiah bagi Anda.
//--> ipt>
Senin, 15 Oktober 2012
Belajar Bahasa inggris dengan Scrabble
Scrabble / permainan menyusun kata adalah sebuah permainan pendidikan yang menyenangkan. Menurut data, permainan ini mengandung kemungkinan sekitar 178.691 kata dalam Bahasa Inggris yang bisa dibentuk dan diterima dalam permainan ini.
Scrabble bisa dimainkan 2-4 orang pemain, yang masing-masing akan menyusun huruf berdasarkan huruf-huruf yang diperolehnya dalam satu putaran. Permainan ini tidak lagi asing di Indonesia, dan bisa menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan jumlah kosa kata bagi pembelajar Bahasa Inggris. Gunakan latihan ini di sela-sela belajar formal untuk menyegarkan suasana.
Jika para pemain masih minim kosa katanya, dalam tahap awal bisa menggunakan kamus untuk membantu menyusun kata. Atau gunakan kamus untuk menentukan apakah sebuah kata yang disusun telah benar ejaannya dan layak untuk mendapatkan score. Semakin sering berlatih dengan game ini, maka semakin banyak kosa kata yang bisa kita ketahui, dan tanpa usaha keras menghafal, kosa kata tersebut akan termemori di ingatan kita.
Berikut ini sebuah link scrabble online yang bisa dimainkan di sela-sela bekerja atau belajar. Kunjungi : SCRABBLE
iptBBIY/BBIY/>
Kamis, 11 Oktober 2012
Kontribusi Generasi Alay dalam Perkembangan Bahasa Indonesia
Kali ini saya ingin sedikit bicara tentang perkembangan Bahasa Indonesia. Saya sendiri selalu berpendapat bahwa :
- Bahasa adalah bunyi yang diberi makna
- Bahasa adalah sebuah ekspresi dari pengungkapan komunikasi universal.
- Bahasa bukanlah bawaan genetika, melainkan sebuah ekspresi komunikasi yang terbentuk karena kondisi lingkungan.
- Bahasa selalu berkembang untuk memenuhi kebutuhan komunikasi dan pengungkapan makna sesuai perkembangan jaman.
Oleh karena itu Bahasa baru dan ungkapan-ungkapan baru akan selalu muncul di setiap jaman. Bahasa harus selalu berkembang karena makin banyak hal yang harus diekspresikan dalam sebuah komunikasi. Jika bahasa tidak berkembang sesuai kondisi jaman, maka akan banyak sekali permasalahan komunikasi di jaman ini dan akan datang. Manusia akan sulit untuk menyatakan sebuah pemahaman karena perkembangan bahasa tidak mengikuti perkembangan pengetahuan. Misal, sekarang ilmu Fisika telah mencapai ranah sub atomik, ranah kuantum, jika tidak ada bahasa yang dikembangkan untuk menerangkan seluk beluk tentang hal ini, maka sulit pemahaman kuantum bisa menjadi sebuah pemahaman massal.
Kompeksitas abad ini juga memerlukan perkembangan bahasa yang baru, karena kompleksitas kegiatan-kegiatan yang memerlukan kecepatan, memerlukan bahasa yang efisien, tidak memakan waktu dan minim kesalahpahaman. Ilmuwan Bahasa perlu memperlakukan Bahasa sebagai sebuah teknologi, bukan lagi sekedar ilmu Bahasa, tetapi melihatnya sebagai sebuah teknologi komunikasi yang juga harus terus diriset dan dikembangkan.
Meskipun bukan berupa wacana, tetapi hanya berupa Brainstorming, saya kira perlu juga ilmuwan Bahasa mulai lintas batas bidang kelimuannya dengan mengikuti perkembangan Neurologi dan Neuro genesis. Karena dengan memahami cara otak bekerja, maka di masa depan akan bisa dikembangkan sebuah bahasa yang lebih efisien untuk mempercepat pemahaman manusia akan sebuah pengetahuan atau makna.
Saat ini di kalangan remaja mulai terbentuk sebuah bahasa komunikasi baru, yang tercipta karena adanya perkembangan teknologi dalam perangkat komunikasi / gadget seperti SMS, BBM, YM dsb. Kita yang lahir di era baby boomers tahun 70-an mungkin akan kebingungan kalau berSMS dengan generasi Alay ini . Sebagai contoh saya pernah terlibat SMS seperti ini :
Saya : Retno (bukan nama sebenarnya), tolong nanti kalau saya dicari sama Pak Derry, kamu SMS saya ya.
Retno : Ea Pak, Q nti mz
Lihat, ada kata baru EA, Q, nti, dan mz ! Ea = iya Q= aku, nti = nanti, dan mz = SMS hahahaha.....
Luar biasa.....ini adalah abad messenger, komunikasi dilakukan melalui messenger, dan generasi ini begitu ahli mengetik dalam kecepatan tinggi, nah ketika kebutuhan akan kecepatan tinggi ini muncul, maka terciptalah cara berbahasa yang baru. Dan keliatannya bukan cuma masalah kecepatan, tapi kebutuhan berkespresi juga memunculkan sebuah bahasa baru, kalo yang ini modelnya, bukan menyingkat, tapi melebih-lebihkan :
Kalian : Klianz
Gitu : gtw, Gitchu, Gituw
Lucu : Luthu, Uchul, Luchuw
Kemudian, kalau dulu ketawa hanya Hahahaa/ Hihihihi....maka sekarang banyak ragam seperti wkwkwkwk, kkkkkk, xixixixixixixi, buakakakakakak....dsb
Dulu di tahun 90-an, ada sebuah artikel di KOMPAS yang mengusulkan agar bahasa Indonesia tidak lagi menggunakan huruf vokal dalam penulisan, karena dengan menghilangkan huruf vokal dalam penulisan maka akan terjadi penghematan tinta besar-besaran. Jd mnls ckp sprt n .......kayaknya ide tersebut termaterialisasi di generasi alay sekarang ini :)